Fakta Unik Fosil Besse, Manusia Kuno di Indonesia

Fakta Unik Fosil Besse, Manusia Kuno di Indonesia

Indonesia merupakan area yang menyimpan banyak harta karun purbakala. Walaupun tidak ditemukan fosil dinosaurus, ada sejumlah penemuan akan kehadiran peradaban kuno, seperti candi.

Fakta Unik Fosil Besse, Manusia Kuno di Indonesia

Untuk penemuan terbaru dalam bakarat dekade ini di Indonesia, para arkeolog berhasil menemukan tulang belulang dari seorang remaja putri yang pernah hidup berpuluh-puluh abad lalu. Dikatakan DNA fosil tersebut berhubungan dengan salah satu spesies manusia yang telah punah. Berikut ini beberapa faktanya.

1. Fosil tersebut berumur lebih dari 7.200 tahun yang lalu

Dilansir Republic World, para arkeolog Indonesia berhasil menemukan fosil dari remaja putri yang telah meninggal sekitar 7.200 tahun yang lalu. Fosil tersebut ditemukan di gua Leang Panninge Di Sulawesi pada 2015 lalu dan diberi nama Besse.

Nama Besse sendiri datang dari budaya Bugis dan punya arti perempuan yang baru lahir. Dalam penemuannya, mayat kuno tersebut ditemukan dalam posisi telungkup seperti janin di dalam gua kapur.

2. DNA fosil itu menunjukkan Besse memiliki hubungan dengan salah satu spesies kuno manusia

Arkeolog Adam Brumm dari Griffith University di Brisbane, yang menjadi pemimpin riset jurnal Nature, menyebut penemuan Besse ini merupakan penemuan yang langka. Melihat dari bentuk tulangnya, diperkirakan Besse merupakan perempuan muda dan masuk dalam golongan orang Toalean.

Toalean adalah manusia kuno yang banyak berprofesi sebagai pemburu. Republic World menginfokan bahwa mereka adalah penduduk asli Kepulauan Sulawesi pada waktu itu dan hidup di zaman neolitik. Mereka datang dari daratan utama Asia dan masuk dalam kategori austronesia, yang muncul di Indonesia lebih dari 3.500 tahun yang lalu.

3. Toalean diperkirakan menjadi nenek moyang aborigin dan papua

Di dalam penelitian, Toalean dipercaya merupakan manusia modern pertama yang datang ke Wallacea, kawasan pulau Indonesia bagian tengah, sejak 65 ribu tahun yang lalu. Mereka menjadi nenek moyang dari orang-orang aborigin serta Papua, dan diyakini memiliki ciri-ciri fisik sawo matang, rambut lurus, mata cokelat, dan hidung pesek.

The Conversation menulis Toalean juga bisa menjadi penghuni awal dari Sahul, benua super yang muncul saat zaman es. Keberadaan benua itu menunjukkan permukaan air laut turun pada masa itu, menciptakan adanya “jembatan” di antara Australia dan Nugini. “Jembatan” inilah yang digunakan Toalean untuk melakukan penyeberangan laut melewati Wallacea.

4. Di area yang sama, ditemukan pula peralatan kuno lainnya

Penemuannya ternyata tak hanya Besse. Para arkeolog juga menemukan alat-alat kuno lainnya yang terkubur di dekar fosil Besse. Alat-alat itu berupa mata panah bergerigi, pisau batu, kapak batu, dan lainnya. Ada pula tulang-tulang babi, rusa, kelelawar, hingga tikus yang diperkirakan menjadi makanan Besse dan grupnya.

Dari penemuan-penemuan ini, tak hanya peneliti bisa mencari tahu tentang silsilah keturunan, tetapi mereka juga bisa mengetahui budaya yang dibangun oleh manusia kuno itu pada masanya. Temuan artefak batu di Sulawesi yang dikenal terakhir ditemukan pada 1839—1902 oleh Paul dan Fritz Sarasin di Celebes.

5. Hilangnya peradaban Toalean masih menjadi misteri

Kisah tentang Besse dan Toalean tidak sepenuhnya terungkap walaupun telah ditemukan beberapa peninggalan artefak dan fosilnya. Pertanyaan seperti datang dari mana Besse, pergi ke manakah keturunannya, dan apa yang menyebabkan hilangnya peradaban Toalean, masih belum terjawab.

Namun demikian, berkat penemuan Besse, para arkeolog berhasil mengetahui bahwa manusia Indonesia berumur jauh lebih tua. Diperkirakan orang-orang austronesia sudah tiba di nusantara sejak 4.500 hingga 2.000 tahun yang lalu.

Terdapat satu teori mengenai asal muasal austronesia bernama Out of Taiwan. Teori itu mengemukakan bila orang austronesia dulunya merupakan penduduk Taiwan, namun berpindah dan bergerak menuju Filipina, lalu melintasi kepulauan Indonesia dan menuju arah Pasifik.

6. Besse menjadi satu-satunya fosil Toalean

The Conversation menulis fosil Besse menjadi satu-satunya fosil dari keberadaan manusia Toalean. Sampai sekarang, belum ditemukan lagi fosil-fosil yang menguak tentang Toalean.

Fakta lain terkait Besse yaitu Besse memiliki DNA leluhur yang tidak diketahui sebelumnya. Analisis genomnya menunjukkan Besse masih merupakan keturunan Denisovan, manusia purba yang sudah punah dan merupakan saudara jauh Neanderthal.

Penelitian terkait Besse dan Toalean masih terus dilakukan demi menguak sejarah manusia yang hilang. Bukan tidak mungkin para arkeolog akan menemukan fosil Toalean lain selain Besse.

Tertua di Indonesia, Ini 5 Fakta Fosil Manusia Purba dari Bumiayu

Bumiayu adalah salah satu kota kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Letaknya yang berada di lereng Gunung Slamet membuat pemandangan kota itu begitu indah sesuai namanya. Namun, tak hanya soal keindahannya saja, ternyata Bumiayu menyimpan peninggalan sejarah masa lalu yang amat panjang. Saking panjangnya, peninggalan itu berasal dari zaman Purbakala.

Penemuan fosil-fosil manusia purba di Bumiayu terjadi secara bertahap. Penemuan pertama terjadi pada Bulan November 2016, di mana ditemukan fragmen caput femori. Lalu pada penemuan kedua pada Bulan Maret 2017, ditemukan fragmen tulang pipih. Dan penemuan pada Bulan April 2018 ditemukan dua fosil gigi isolasi.

Setelah diteliti oleh pakar Arkeologi Yogyakarta, terdapat bukti yang mencengangkan pada penemuan fosil di Bumiayu itu. Profesor Harry Widianto, peneliti dari LIPI, mengatakan fosil manusia purba itu telah berumur 1,8 juta tahun. Itu berarti fosil itu 300.000 tahun lebih tua dibanding Homo Erectus yang ada di Sangiran, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, penemuan ini bisa menjadi tandingan dari teori Out Of Africa yang selama ini menjadi pegangan kebanyakan ilmuwan purbakala dunia.

Situs Purbakala yang Terlupakan

Situs purbakala di Bumiayu selama ini memang luput dari perhatian para peneliti. Padahal, seabad silam banyak sarjana Belanda yang melakukan penggalian di situ.

Namun keadaan itu berubah ketika warga sekitar berinisiatif mengumpulkan batu-batu fosil dan mengoleksinya di museum mini. Pada akhirnya, penemuan itu mengundang tim peneliti dari LIPI dan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk menelitinya lebih jauh.

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia

Dari penelitian itulah diperoleh hasil yang mengejutkan. Dari penelitian itu diketahui umur fosil manusia purba Bumiayu adalah 1,8 juta tahun, atau 300.000 tahun lebih tua dari fosil manusia purba di Sangiran. Tak heran, pada Juli 2019, penemuan ini ramai dibicarakan di tengah masyarakat.

Profesor Harry Widianto menegaskan Homo Erectus atau manusia purba tertua di Indonesia tak lagi tercatat atas nama “Manusia Sangiran”, melainkan “Manusia Bumiayu”.

Bahkan Profesor Harry Widianto tak menutup kemungkinan bahwa Manusia Sangiran merupakan hasil migrasi dari Manusia Bumiayu.

Ditemukan di Endapan Sungai

Fosil manusia purba itu ditemukan pada endapan paling bawah formasi Sungai Glagah. Hal itu diketahui dari adanya matriks-matriks yang masih menempel pada fosil.

Menggoyahkan Teori Out Of Africa

Teori Out Of Africa berasumsi bahwa manusia, dalam hal ini Homo Erectus, berevolusi menjadi Homo Sapiens bermigrasi dari padang savana di Afrika sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Mereka kemudian bermigrasi ke Eropa, Asia, dan tak terkecuali Indonesia.

Dari teori tersebut, fosil manusia Sangiran yang umurnya 1,5 juta tahun masih merupakan bagian dari migrasi manusia dari Afrika.

Namun dengan ditemukannya fosil manusia purba Bumiayu, teori Out Of Africa yang telah menjadi pegangan para ilmuwan selama 100 tahun itu sedikit tergoyahkan. Pasalnya umurnya sama dengan dimulainya migrasi Homo Erectus dari Afrika.

Fosil-Fosil Lain yang Ditemukan

Selain menemukan fosil manusia purba, di Bumiayu itu juga ditemukan pula fosil-fosil lain, di antaranya fosil kerbau, banteng, kuda air, dan kura-kura. Batuan fosil itu kemudian disimpan di dalam sebuah ruangan berukuran 10×12 meter yang disebut Museum Mini Purbakala Bumiayu.

 

Penemuan Fosil Manusia Purba Tertua di Dunia

Penemuan Fosil Manusia Purba Tertua di Dunia

Beberapa residu-residu insan tertua yang pernah digali artinya tulang Omo One yg ditemukan di Ethiopia. Selama beberapa dekade, usia absolut mereka telah diperdebatkan, tetapi sebuah studi baru berpendapat bahwa mereka berusia lebih kurang 233.000 tahun.

Tulang serta perkakas batu berusia 300.000 tahun ditemukan pada tempat yg mengejutkan—dan dapat merevisi sejarah spesies kita.

Ratusan ribu tahun yg lalu, kurang lebih 62 mil sebelah barat berasal apa yang akhirnya akan menjadi Marrakesh, sekelompok orang tinggal di sebuah gua yang menghadap ke lanskap Maroko yg fertile. Mereka beristirahat pada sana, menyalakan api untuk menghangatkan diri.

Penemuan Fosil Manusia Purba Tertua di Dunia

Mereka berburu di sana, mengasah alat-alat batu buat menjatuhkan binatang. serta mereka tewas pada sana, meninggalkan tulang mereka pada tanah. pada saat itu, tidak akan ada yang asal penghuni gua ini.

Mereka lebih banyak Situs Judi Slot Online Terpercaya lagi Homo sapiens, anggota spesies kera yg baru lahir yg sudah menyebar ke semua Afrika. namun dalam kematian mereka, mereka menjadi sangat krusial.

Gua itu sekarang disebut Jebel Irhoud, dan tulang belulang mantan penghuninya yang berhasil digali oleh tim ilmuwan internasional. Mereka menandai residu-sisa fosil Homo sapiens paling awal yang pernah ditemukan.

sampai waktu ini, kehormatan itu dimiliki oleh dua fosil Ethiopia yg masing-masing berusia 160.000 serta 195.000 tahun. tetapi tulang-tulang Jebel Irhoud, dan indera-indera batu yang ditemukan bersamanya, jauh lebih tua—lebih kurang 315.000 tahun, menggunakan kemungkinan kisaran 280.000 sampai 350.000 tahun.

Bukan hanya kapan orang-orang ini mangkat yg penting, tetapi pada mana. Kehadiran mereka pada Afrika utara memperumit apa yg dulunya artinya ilustrasi rapi ihwal kemanusiaan yg timbul pada timur benua itu.

“Apa yang orang, termasuk saya, dulu pikirkan ialah bahwa ada daerah lahir manusia di Afrika Timur sekitar 200.000 tahun yg lalu, serta seluruh manusia terbaru asal asal populasi itu,” kata Philipp Gunz dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi, yg terlibat dalam ekskavasi baru.

“Temuan baru membagikan bahwa Homo sapiens jauh lebih tua dan sudah menyebar ke seluruh Afrika pada 300.000 tahun yg lalu. Mereka sahih-benar memberikan bahwa kisah Afrika tentang spesies kita lebih kompleks daripada yg dulu kita pikirkan.”

“Manusia telah bermigrasi melintasi lanskap Afrika, serta berkembang di skala benua.”

Jebel Irhoud menjadi populer di tahun 1961, ketika para penambang mengubah situs tersebut menjadi tambang. Mereka mencari mineral barit, namun yg mengejutkan mereka, mereka menemukan tengkorak yg membatu.

Segera, mereka membongkar lebih banyak tulang: tengkorak lain, rahang anak-anak, dan pecahan tulang lengan dan pinggul. semenjak awal, spesimen ini kontroversial. Lokasi persis mereka tidak pernah dicatat, yang membuatnya sangat sulit buat memilih usia mereka.

Para ilmuwan awalnya menerka bahwa mereka ialah residu-sisa Neanderthal yg berusia 40.000 tahun—serta galat pada ke 2 hal tersebut. Mereka jauh lebih tua, dan kemungkinan akbar mereka adalah Homo sapiens.

Fakta Unik Stegosaurus

Fakta Unik Stegosaurus

Fakta Unik Stegosaurus

Fakta Unik Stegosaurus – Dinosaurus yang mulai dikenal dalam film “Jurassic Park” yang rilis Slot Gacor pada tahun 1993, digambarkan sebagai hewan herbivora yang ramah dan bersahabat jika tidak menjadi ancaman baginya. Stegosaurus sendiri adalah dinosaurus banyak dikenal sebagai kelompok dinosaurus yang dikenal sebagai Stegosauria. Hidup pada era Jurassic Akhir atau sekitar 150 jutan tahun yang lalu. Fosil Stegosaurus ini sendiri banyak ditemukan di Amerika Utara pada bagian barat. Tapi belakangan ini fosilnya mulai ditemukan di slot88 Portugal, yang juga menandakan bahwa hewan ini pernah hidup di eropa juga.

Fakta Unik Stegosaurus

Stegosaurus Memiliki Otak Seukuran Kenari

Tidak seperti ukuran tubuhnya yang besar hingga mencapai 4 ton. Otak Stegosaurus sendiri begitu kecil, bahkan hanya seukuran kacang Kenari saja. Otaknya itu sebanding dengan otak dari Anjing Golden Retriever pada era modern ini.

Ukuran Tubuh Stegosaurus

Dalam segi ukuran ini, Stegosaurus sendiri Slot Online termasuk dinosaurus yang cukup besar dengan ukuran panjangnya sampai 9 meter, tinggi 4 meter dan berat hampir 5 metrik ton ketika sudah tumbuh dewasa.

Ekor Berduri Stegosaurus Disebut “Thagomizer”

Jika kalian melihat erkor Stegosaurus, itu namanya “Thagomizer”. Nama tersebut Slot Gacor Maxwin pragmatic play diambil dari komik Far Cry yang rilis pada tahun 80-an karya Gary Larson. Sejak saat itu, ahli paleontologi menggunakan istilah Thagomizer untuk menamai ekor Stegosaurus yang berduri itu. Ekor berduri ini menjadi senjata bagi stegosaurus untuk mempertahankan dirinya ketika sedang terancam bahaya.

Ada Lempengan pada Punggung Stegosaurus

Nama stegosaurus berarti kadal beratap, yang mencerminkan kepercayaan para ahli paleontologi abad ke-19 bahwa lempeng-lempeng dinosaurus ini tersusun rata pada punggungnya layaknya baju besi. Berbagai rekonstruksi pun telah dilakukan untuk mengetahui secara pasti bagaimana bentuk dan susunan lempeng tajam punggung Stegosaurus. Kesimpulan yang didapat adalah Stegosaurus memiliki lempengan selang-seling dalam baris paralel. Berasarkan fosil yang ditemukan, lempengan pada punggung Stegosaurus ini berjumlah 17 lempeng dan yang paling besar tingginya 60cm dengan lebar 60cm. Fusngi tulang runcing inilah yang menjadi senjata menaga diri bagi Stegosaurus ini.

https://sisformik.atim.ac.id/
https://lib.atim.ac.id/
https://wieodailekh.survey.karnali.gov.np/
https://cenesantarosa.edu.pe/
https://aula.cenesantarosa.edu.pe/
https://aula2022.cenesantarosa.edu.pe/
https://btinternet.cenesantarosa.edu.pe/
https://pagos.cenesantarosa.edu.pe/
https://tvlicensing.cenesantarosa.edu.pe/
https://buloto.kemenagkotagorontalo.web.id/
https://kemenagkotagorontalo.web.id/
https://ptsponline.kemenagkotagorontalo.web.id/
https://super.kemenagkotagorontalo.web.id/
https://eva.id/
https://inspirator.co.id/
https://snti.atim.ac.id/
https://ibti.atim.ac.id/
https://osp.atim.ac.id/
https://uppm.atim.ac.id/